-->

iklan bawah header

Penjelasan Oversize pada Mesin: Fungsi, Manfaat, Risiko, dan Kapan Harus Dilakukan

 Oversize merupakan salah satu istilah yang sangat sering muncul ketika membahas perbaikan mesin kendaraan, khususnya pada proses overhaul. Banyak pemilik motor atau mobil yang mendengar istilah ini di bengkel, tetapi belum benar-benar memahami apa maksudnya, bagaimana prosesnya, serta apa saja kelebihan dan risiko yang harus diperhatikan.


Dalam artikel ini, kita akan membahas penjelasan oversize secara lengkap, mudah dipahami, dan ramah bagi pembaca awam. Mulai dari pengertian, alasan melakukan oversize, tahapan proses, ukuran standar, perbedaan dengan bore up, hingga tips perawatan setelah oversize.

Artikel ini penting bagi pemilik kendaraan, teknisi pemula, maupun siswa SMK bidang otomotif agar tidak salah mengambil keputusan saat menangani mesin yang butuh perbaikan.


Apa Itu Oversize pada Mesin?

Oversize adalah proses memperbesar diameter silinder mesin dengan cara melakukan pengikisan (boring) pada dinding silinder, kemudian menggantinya dengan piston berdiameter lebih besar dari ukuran standar.

Tujuan utamanya adalah:

  1. Mengembalikan kompresi mesin.
  2. Memperbaiki dinding silinder yang aus atau tergores.
  3. Menjaga performa mesin tetap optimal.

Oversize hanya dilakukan jika kondisi silinder sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi dengan ukuran standar.


Kenapa Silinder dan Piston Bisa Rusak?

Ada beberapa penyebab yang membuat dinding silinder aus atau baret sehingga membutuhkan oversize, di antaranya:

1. Pelumasan yang Buruk

  • Oli telat diganti.
  • Kualitas oli tidak sesuai spesifikasi.
  • Volume oli kurang.
  • Pompa oli bermasalah.

2. Overheating (Mesin Panas Berlebih)

Suhu mesin terlalu tinggi membuat piston memuai dan menggesek silinder dengan kuat. Akibatnya dinding silinder cepat rusak.

3. Kotoran Masuk ke Ruang Bakar

Debu atau pasir yang terhisap melalui filter udara kotor dapat menggores permukaan silinder dan piston.

4. Piston atau Ring Piston Bermasalah

  • Ring piston patah.
  • Piston aus tidak merata.
  • Pemasangan tidak tepat.

5. Usia Kendaraan

Kilometer yang tinggi membuat komponen mesin mengalami keausan alami.


Tujuan dan Manfaat Oversize

Berikut manfaat utama melakukan oversize pada mesin:

1. Mengembalikan Kompresi Mesin

Ketika silinder aus, kompresi pasti menurun. Oversize mampu:

  • Mengembalikan tekanan kompresi ke standar.
  • Mengurangi konsumsi oli.
  • Mengembalikan tenaga mesin yang hilang.

2. Mesin Kembali Bertenaga

  • Dengan permukaan silinder yang baru.
  • Proses pembakaran menjadi lebih efisien.
  • Tenaga mesin meningkat.
  • Akselerasi lebih responsif.

3. Mengurangi Asap Putih

Asap putih biasanya muncul karena oli masuk ruang bakar akibat celah silinder terlalu longgar. Oversize memperbaiki masalah ini.

4. Lebih Murah dari Ganti Blok Silinder

Oversize merupakan opsi ekonomis sebelum memutuskan mengganti blok silinder (CYL block).

5. Umur Mesin Lebih Panjang

Setelah oversize dan perakitan benar, mesin bisa digunakan kembali dengan normal untuk jangka panjang.


Berapa Ukuran Oversize pada Mesin?

Umumnya, oversize dilakukan dengan ukuran kelipatan tertentu, tergantung pabrikan kendaraan. Ukuran yang umum digunakan adalah:

  • OS 25 → +0.25 mm
  • OS 50 → +0.50 mm
  • OS 75 → +0.75 mm
  • OS 100 → +1.00 mm

Semakin besar angka oversize, semakin besar piston yang digunakan.

Contoh:

Ukuran piston standar: 50 mm

Jika melakukan OS 50, maka ukuran piston baru = 50.50 mm


Kapan Kendaraan Harus Oversize?

Ada beberapa tanda yang dapat digunakan untuk mendeteksi bahwa mesin sudah perlu dilakukan oversize:

1. Kompresi Rendah

Gejala:

  • Mesin sulit hidup.
  • Tenaga hilang.
  • Idle tidak stabil.

2. Mesin Mengeluarkan Asap Putih

Disebabkan oleh oli yang masuk ke ruang bakar.

3. Konsumsi Oli Berlebihan

Pemilik kendaraan harus sering menambah oli walaupun tidak bocor.

4. Bunyi Mesin Kasar

Celah piston dan silinder yang melebar dapat menimbulkan bunyi:

  • “ngelitik”
  • “tek-tek”
  • “piston slap”

5. Baret pada Silinder

Biasanya terlihat ketika kepala silinder dibongkar. Baret parah wajib oversize.

6. Lolos Uji Kompresi dan Leakdown Test

Jika teknisi menemukan kebocoran kompresi, oversize menjadi solusi paling sering dilakukan.


Perbedaan Oversize dan Bore Up

Banyak orang masih bingung membedakan antara oversize dan bore up, padahal keduanya memiliki tujuan berbeda.

1. Oversize

  • Dilakukan karena silinder rusak.
  • Diameter piston dibesarkan sedikit sesuai standar oversize.

Tujuan: 

  • memulihkan kondisi mesin.
  • Tenaga naik sedikit tetapi tetap dalam batas aman.

2. Bore Up

  • Dilakukan untuk meningkatkan performa.
  • Diameter silinder diperbesar lebih besar dari batas pabrikan.

Biasanya mengganti:

  • Blok silinder
  • Piston
  • Bearing
  • Karburator/Injector

Tenaga naik signifikan, tetapi risiko:

  • Overheating
  • Konsumsi bahan bakar boros
  • Masa pakai mesin pendek

Kesimpulan: Oversize = perbaikan. Bore up = modifikasi performa.


Proses Oversize di Bengkel

Berikut tahapan oversize yang dilakukan oleh teknisi atau tukang bubut:

1. Membongkar Mesin

Membuka blok mesin.

Melepas piston, ring, dan connecting rod.

2. Mengukur Keausan Silinder

Menggunakan alat:

  • Bore gauge
  • Micrometer

Jika keausan memenuhi batas tertentu, barulah diputuskan untuk oversize.

3. Menentukan Ukuran Oversize

Teknisi menentukan apakah perlu OS 25, OS 50, atau lebih besar.

4. Proses Boring

Silinder dibubut menggunakan mesin boring agar ukurannya sesuai dengan piston oversize.

5. Honing

Setelah boring, dilakukan honing agar:

  • Tekstur silinder halus.
  • Pelumasan lebih baik.
  • Ring piston cepat menyesuaikan diri saat mesin dihidupkan.

6. Pemasangan Piston dan Ring Oversize

Piston oversize harus dipasang dengan ring piston sesuai ukuran hasil boring.

7. Perakitan Mesin

Blok mesin dirakit kembali dengan memastikan semua bagian sesuai standar torsi.

8. Running In (Inreyen)

Setelah oversize, mesin harus dijalankan dengan gaya berkendara yang lembut agar piston menyesuaikan diri.


Kelebihan dan Kekurangan Oversize

Kelebihan

  1. Mengembalikan performa mesin.
  2. Memperbaiki kompresi.
  3. Menghilangkan asap putih.
  4. Biaya lebih murah dibanding ganti blok baru.
  5. Tidak memerlukan modifikasi besar.

Kekurangan

  1. Ketahanan tidak sekuat blok baru (tergantung hasil boring).
  2. Jika salah ukuran, bisa terjadi piston macet (ngelock).
  3. Oversize terlalu besar dapat meningkatkan suhu mesin.
  4. Tidak bisa dilakukan terus-menerus; ada batas maksimal.


Risiko Oversize Terlalu Besar

Melakukan oversize lebih dari batas aman menyebabkan beberapa masalah, antara lain:

1. Dinding Silinder Terlalu Tipis

Risiko:

  • Retak.
  • Overheating.
  • Mesin tidak stabil.

2. Mesin Cepat Panas

Diameter piston lebih besar meningkatkan gesekan.

3. Konsumsi Bahan Bakar Boros

Silinder lebih besar → ruang bakar butuh bensin lebih banyak.

4. Piston Slap

Jika hasil boring tidak presisi.


Oversize 1, 2, 3, dan 4 Itu Apa?

Sebagian bengkel menggunakan istilah oversize dengan angka, misalnya:

  • OS 1 = +0.25
  • OS 2 = +0.50
  • OS 3 = +0.75
  • OS 4 = +1.00

Artinya:

Semakin besar angka oversize, semakin jauh ukuran piston dari standar.

Mesin hanya memiliki batas oversize tertentu. Jika sudah mencapai batas OS 4, biasanya harus ganti blok silinder baru.


Apakah Oversize Meningkatkan Tenaga Mesin?

Ya, tetapi tidak signifikan.

Oversize memang menambah sedikit volume ruang bakar, tetapi tujuan utamanya tetap memulihkan performa, bukan memodifikasi.

Peningkatan tenaganya hanya:

  1. 2–5% (bergantung ukuran OS dan kondisi mesin)
  2. Tenaga terasa naik karena kondisi mesin kembali sehat, bukan karena modifikasi ekstrem seperti bore up.


Perawatan Mesin Setelah Oversize

Agar hasil oversize bertahan lama, ikuti rekomendasi berikut:

1. Lakukan Inreyen 500–1.000 km

  • Jangan langsung digas penuh.
  • Gunakan kecepatan sedang agar ring piston cepat seating.

2. Ganti Oli Lebih Sering di Awal

Oli pertama setelah oversize sebaiknya diganti di:

300–500 km pertama

3. Gunakan Oli dengan Viskositas Tepat

Ikuti rekomendasi pabrik agar pelumasan maksimal.

4. Jaga Suhu Mesin

Hindari kemacetan lama dan pastikan sistem pendinginan normal.

5. Jangan Bebani Mesin Berlebihan

Jangan memaksakan putaran tinggi terlalu sering.


Biaya Oversize Mesin Motor dan Mobil

Biaya oversize bervariasi tergantung jenis mesin dan ukuran oversize.

Motor (Matic/Manual)

Boring + honing: Rp150.000 – Rp300.000

Piston oversize: Rp150.000 – Rp350.000

Ring piston: Rp80.000 – Rp200.000

Total: Rp380.000 – Rp800.000

Mobil

Boring + honing: Rp1.000.000 – Rp2.500.000

Piston oversize: Rp1.000.000 – Rp3.000.000

Ring piston: Rp800.000 – Rp2.000.000

Total: Rp3.000.000 – Rp7.000.000


Kapan Lebih Baik Ganti Blok Silinder daripada Oversize?

  1. Oversize tidak selalu menjadi solusi terbaik.
  2. Blok harus diganti jika:
  3. Dinding silinder sudah retak.
  4. Sudah mencapai oversize maksimal.
  5. Korosi parah pada silinder.
  6. Silinder tidak lagi presisi setelah dibubut.


Demikian pembahasan kali ini mengenai oversize pada mesin. Oversize adalah proses memperbesar diameter silinder untuk memperbaiki keausan, mengembalikan kompresi, dan memulihkan performa mesin. Proses ini aman dilakukan selama masih dalam batas yang direkomendasikan pabrikan dan dilakukan oleh teknisi yang kompeten.

Oversize bukan modifikasi, tetapi perbaikan mesin. Dengan pemahaman yang benar, pemilik kendaraan dapat mengambil keputusan tepat saat mesin mengalami penurunan performa atau kerusakan pada silinder.

Salam Teknika!

0 Response to "Penjelasan Oversize pada Mesin: Fungsi, Manfaat, Risiko, dan Kapan Harus Dilakukan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel