-->

iklan bawah header

Mengenal Jenis Sasis Mobil Monokok serta Kelebihan dan Kelemahan

Sasis monokokSebagai pengguna mobil, sudahkah Anda mengenali jenis sasis yang digunakan mobil yang dikendarai selama ini? Sasis mobil seperti rangka pada tubuh manusia, sehingga menjadi sangat penting dalam kehadirannya pada kendaraan. Sasis atau rangka pada mobil berfungsi untuk menopang keseluruhan tubuh mobil yang akan menjamin keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Sehingga, pada pemilihan dan rancangan rangka tidak boleh sembarangan, dikarenakan akan sangat menentukan karakter dari mobil tersebut. 

Sejak pertama kali mobil diciptakan hingga saat kini, terdapat berbagai bermacam jenis sasis yang diaplikasikan. Tetapi pada mobil modern, umumnya memiliki dua jenis sasis, yaitu: monokok dan ladder frame. Dari kedua jenis sasis ini memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih spesifik ke sasis monokok, mari kita simak artikel berikut:



PENGERTIAN SASIS MONOKOK

Kata Monocoque atau monokok dalam bahasa Indonesia merupakan dari gabungan dua kata yang berasal dari Yunani dan Perancis, yaitu: Mono dari bahasa Yunani yang berarti tunggal dan coque dari bahasa Perancis yang berarti cangkang. 

Sasis monokok adalah sebuah struktur dimana bodi dan sasis tergabung menjadi satu bagian. Dimana pada struktur ini akan membuat beban dan stres yang terbentuk dapat disalurkan ke sekujur objek layaknya cangkang telur. Awalnya struktur ini digunakan dalam pembuatan kapal laut sebelum akhirnya merambah ke dunia otomotif. 


SEJARAH SASIS MONOKOK

Pada tahun 1922, mobil Lancia Lambda menjadi mobil produksi massal pertama yang menggunakan konstruksi monokok pada sasisnya.  Lalu pada tahun 1930-an, produsen mobil Opel dan Citroen turut bereksperimen menggunakan konstruksi sasis monokok tetapi dengan desain mereka masing-masing. 

Dalam perkembangan sasis jenis ini, penggunaan bahan aluminium pertama kali digunakan dalam struktur sasis monokok pada tahun 1962 di mobil balap Lotus 25 pada ajang Formula 1. Kemudian dalam perkembangannya berlanjut dengan memanfaatkan bahan yang lebih ringan dan kuat seperti serat karbon. Dimana , tim McLaren menjadi yang pertama dalam mengenalkan sasis monokok dengan bahan serat karbon yang diperkuat dengan polimer lewat mobil prototipenya, Mclaren MP4/1. Kemudian Mclaren F1 menjadi mobil pertama yang diproduksi secara massal dengan struktur sasis monokok berbahan serat karbon pada 1992. 

Beberapa model mobil saat ini yang umum menggunakan sasis monokok adalah jenis sedan, hatchback, MPV, crossover hingga sportscar.


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SASIS MONOKOK

Sasis monokok ini memberikan berbagai kelebihan jika dibandingkan dengan sasis tangga (ladder) yang lebih dulu digunakan untuk mobil produksi massal. Berikut ini beberapa kelebihan dari sasis monokok:

  1. Meningkatnya faktor keselamatan, dengan penggunaan baja di sasis yang sangat diperhitungkan dikarenakan berfungsi sebagai bantalan dan menjadi struktur penyangga agar lebih aman. Selain hal itu, sasis monokok dapat mengurangi perubahan bentuk akibat tumbukan yang terpusat hanya pada satu titik dikarenakan stres yang disalurkan merata ke seluruh bodi. Atau pada sasis monokok umumnya terintegrasi dengan konstruksi crumple zone, yang bertujuan untuk meredam energi benturan ketika terjadi kecelakaan.
  2. Konstruksi yang menyediakan tingkat kekakuan atau rigiditas lebih baik, sehingga meningkatkan karakter handling dan menyumbang kenyamanan dalam berkendara. Serta memungkinkan untuk menggunakan sistem suspensi yang didesain agar lebih nyaman. 
  3. Ruang kabin yang bisa lebih dimaksimalkan, sehingga dapat semakin lega. 
  4. Bobot yang bisa ditekan, dikarenakan sasis monokok juga memiliki bobot yang lebih ringan dan efeknya dapat meningkatkan pengendalian, performa, dan efisiensi mobil yang mengadopsinya. 

Dibalik kelebihan dari sasis monokok pasti ada yang menjadi kelemahan dari sasis monokok. Berikut ini beberapa kekurangan dari sasis monokok:

  1. Pada proses produksi mobil dengan sasis monokok menggunakan bahan baku lebih sedikit dan tidak membutuhkan sasis tambahan. Tetapi karena tingkat kerumitannya tinggi mengakibatkan proses produksi memakan waktu yang lebih lebih lama. dan ongkos produksi semakin tinggi. Sehingga untuk mereduksi waktu produksi, produsen mobil pun menggunakan komputer analisis untuk mendesain sasis monokok. 
  2. Jika terjadi kerusakan pada sasis akibat benturan. Untuk biaya perbaikannya relatif lebih mahal ketimbang sasis lain dikarenakan prosesnya lebih sulit yang membutuhkan ketelitian dan waktu cukup lama.
  3. Desain konstruksi monokok membuat ground clearance juga lebih terbatas, sehingga tidak cocok untuk diaplikasi untuk kendaraan off-road. 
  4. Kemampuannya untuk menopang bobot berat tidak sebaik sasis ladder frame.



Demikian pembahasan kali ini mengenai sasis monokok dari pengertiannya, serta keuntungan dan kerugian dalam kendaraan. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Salam Teknika!

0 Response to "Mengenal Jenis Sasis Mobil Monokok serta Kelebihan dan Kelemahan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel