-->

iklan bawah header

Cara Kerja Starter pada Mobil (Tahapan Kerja Starter)

Cara Kerja Sistem Starter - Dalam memulai suatu mesin pada kendaraan baik sepeda motor maupun mobiltak lepas dari menekan atau memutar starting yang berguna agar mesin kendaraan dapat hidup kondisi awal. Setelah kita membahas mengenai pengertian dan komponen sistem starter pada artikel sebelumnya. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana kerja dari sistem strating tersebut hingga dapat memutarkan flywheel. Mari kita simak pembahasan berikut ini:



CARA KERJA SISTEM STARTER 

Starter adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menyalakan motor bakar pembakaran dalam saat proses awal sehingga operasi mesin tersebut berputar berada di bawah tenaganya sendiri. Komponen mesin akan mendapatkan putaran awal melalui bantuan dari flywheel yang dimotori oleh motor starter yang kemudian mesin akan mampu melakukan perputaran dengan sendirinya karena proses pembakaran dalam mesin mulai berjalan. 

Berikut ini cara kerja motor starter yang dibagi menjadi beberapa bagian, sehingga akan lebih mudah dipahami dalam setiap tahapn kerjanya: 

1. Posisi Kunci Kontak pada START 

Pada starter yang memakai kunci kontak terdapat beberapa posisi seperti lock, off, acc, on dan st. Untuk cara menstarter mobil adalah dengan memutar kunci kontak ke posisi ST/Starter. 

Ketika posisi arus dari baterai akan mengalir ke pull-in coil dan hold-in coil, dan berikut ini adalah aliran arus yang terjadi: 

  • Arus dari baterai → terimanal ST kunci kontak → terminal 50 solenoid → pull-in coil → terminal C → field coil → brush positif  → armature → brush negatif → massa. 

Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan pull-in coil. 

  • Arus dari baterai → Terminal ST kunci kontak → terminal 50 solenoid → kumparan hold in coil → massa. 
Maka akan terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil. Saat pull-in coil dan hold in coil teraliri arus, akan terjadi kemagnetan pada kedua kumparan. 

Karena arus memiliki arah dan karena kedua kumparan teraliri arus dengan arah sama maka kedua-duanya akan terjadi kemagnetan yang saling menguatkan. Kemagnetan pada keduanya ini menyebabkan tertariknya plunger ke-arah main switch dan saat itu juga drive lever  menggeser starter clutch, sehingga pinion gear berhubungan dengan ring gear. 

Saat kondisi tersebut, arus yang relatif kecil juga akan  mengalir ke field coil dan kumparan armature, sehingga putaran yang dihasilkan oleh motor starter masih pelan/lambat yang membuat proses perkaitan antara pinion gear dengan ring gear semakin lembut. saat proses ini kontak plate belum menutup sepenuhnya main switch. 


2. Kondisi Saat Pinion Berkaitan Penuh dengan Ring Gear 

Kondisi saat pinion gear berkaitan penuh dengan ring gear, pada posisi ini contact plate akan menutup main switch. Kondisi yang seperti ini aliran arusnya dibagi menjadi dua yaitu:

  • Arus dari baterai → Terminal ST kunci kontak → terminal 50 → hold-in coil → massa. 
  • Arus dari baterai → Terminal 30 → Contact plate → Terminal C → Field coil → Armature → massa. 

Perhatikan gambar diatas, kondisi pull-in coil berhubungan dengan terminal C sementara terdapat arus dari terminal 30 ke kontak plate dan terminal C. Karena arus ini maka menyebabkan tidak adanya beda potensial pull in coil, sehingga arus tidak mengalir ke pull-in coil. Kontak plate hanya ditahan oleh kumparan hold-in coil, sehingga pada saat kerja seperti ini hold-in coil bekerja sesuai dengan namanya yaitu hold (menahan).
Kemudian perhatikan aliran arus di point 2 di atas. Terdapat arus yang besar dari baterai ke field coil, dan armature. Sehingga arus yang besar ini menghasilkan output yang besar pula dalam memutar ring gear saat menghidupkan mesin. 

Saat mesin sudah hidup, putaran mesin lebih cepat ketimbang dari putaran yang dihasilkan dari motor starter. Sehingga pada posisi seperti ini starter clutch (kopling) akan bekerja untuk menghindari terjadinya kerusakan dengan cara membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan dari flywheel ke motor starter.

 

3. Posisi Kunci Kontak Kembali ke Posisi IG 

Posisi terakhir adalah saat mesin sudah hidup. Posisi kunci kontak dari posisi ST akan kembali ke posisi IG. 

Perhatikan gambar diatas, komponen contact plate masih berhubungan dengan main switch, dan aliran arusnya adalah sebagai berikut : 

  • Arus dari baterai → Terminal 30 → Contact plate → Terminal C → Pull-in coil → Hold-in coil → massa. 
  • Arus dari baterai > Terminal 30 → Contact plate → Terminal C → Field coil → Armature → massa. 

Pada saat ini, posisi switch starter OFF maka field coil dan hold in coil tidak mendapatkan arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C. Arah yang dihasilkan medan magnet pada saat ini yang ditimbulkan oleh pull in coil dan hold in coil berlawanan arah, yang akan menyebabkan terjadinya proses demagnetisasi (proses saling menghilangkan medan magnet) yang terbentuk oleh kedua kumparan hold in coil dan pull in coil. 

Akibat dari medan magnet yang menghilang, menyebabkan plunger kembali ke posisi semula karena adanya komponen return spring. Sehingga, plunger akan menarik kembali pinion gear kembali ke posisi semula atau tidak berhubungan lagi dengan ring gear, dan pada saat yang sama, posisi dari contact plate kembali posisi semula. Sehingga tidak lagi ada hubungan dengan main switch (terminal 30 tidak akan terhubung dengan terminal C). Akibat dari ini adalah aliran arus yang menuju terminal C terputus maka motor starter akan berhenti berputar.


Demikian pembahasan kali ini mengenai cara kerja dari motor starter pada mobil. Semoga dapat bermanfaat dalam mempelajari motor starter dari cara kerja yang terdiri dari berbagai tahap diatas.

Salam Teknika!

0 Response to "Cara Kerja Starter pada Mobil (Tahapan Kerja Starter)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel