-->

iklan bawah header

Safety Belt (Sabuk Pengaman) : Fungsi dan Jenis - Jenis Sabuk Pengaman pada Mobil

Sabuk pengaman atau seat belt merupakan hal yang wajib dipakai dalam berkendara di mobil baik jarak dekat maupun jauh. Hal ini memang terlihat sepele namun berdampak jika kita tidak memakainya dalam berkendara karena bisa berakibat fatal jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan dalam berkendara. Tidak menggunakan sabuk pengaman juga dianggap melanggar pasal aturan dari pemerintah sehingga dapat berurusan dengan hukum. 

Meski terlihat sederhana, sabuk pengaman yang kita pakai saat berkendara terus mengalami perkembangan dari awal ditemukannya. Sabuk pengaman bukan hanya sekedar alat yang mengikat tubuh di jok untuk menghindari akibat serius jika mobil mengalami kecelakaan. Umumnya saat ini kerja sabuk pengaman menggunkan sistem pretensioner, yang bekerja berdasarkan sensor yang dapat membaca gerak mobil, terutama jika terjadi pelambatan laju secara tiba-tiba sebagai tanda kecelakaan. Sensor pretensioner secara otomatis akan mengencangkan sabuk pengaman apabila akan terjadi benturan akibat kecelakaan. Sehingga badan pengemudi akan ditarik menempel ke sandaran kursinya agar pengemudi tidak terlontar ke arah depan. Selain itu, sistem ini juga berfungsi untuk melindungi wajah pengemudi dan penumpang dari cedera akibat dari air bag yang mengembang secara tiba-tiba.

Berikut ini kita akan mempelajari lebih lanjut mengenai sabuk pengaman atau safety belt pada mobil secara rinci, mari kita simak penjelasan berikut.


SEJARAH SABUK PENGAMAN (SAFETY BELT)

Sabuk pengaman memang dirancang awalnya dalam memberikan perlindungan keamanan bagi para pengendara mobil. Dalam sejarahnya, komponen ini muncul akibat keprihatinan terhadap banyaknya korban kecelakaan yang meninggal dikarenakan mengalami benturan saat kecelakaan terjadi. 

Berawal dari seorang teknisi asal Inggris yang memiliki ide membuat alat pengaman tersebut yang dipasang pada kendaraan pada abad 19 karena khawatir dengan banyaknya kecelakaan yang berujung  kematian. Masalah ini terjadi karena tubuh terlempar atau mengalami benturan saat terjadi kecelakaan. 

Kemudian ide tersebut kemudian dilanjutkan oleh seorang dokter dari Rumah Sakit California, Amerika Serikat yang bernama Hunter Shelden. Dengan menegaskan, bahwa kematian yang terjadi pada kecelakaan mobil pada umumnya disebabkan karena pengemudi atau penumpang terlempar atau mengalami benturan. Saat mobil terjadi kecelakaan, benturan, atau pada saat berhenti mendadak, pengemudi atau penumpang mobil terlempar dari tempat duduknya, atau membentur bagian di depannya. Dari kejadian tersebut, maka munculah sebuah ide untuk menciptakan sebuah alat yang mampu membuat tubuh penumpang mobil agar tetap pada tempat duduknya meski terjadi kecelakaan, atau apabila mobil berhenti secara mendadak. Alat tersebut kemudian diberi nama sabuk pengaman atau seat belt. 

Sejak ditemukannya sabuk pengaman pada tahun 1946, Amerika Serikat telah menerapkan regulasi terkait penggunaan sabuk pengaman oleh pengemudi mobil. Peraturan tersebut juga diberlakukan kepada perusahaan mobil yang memproduksi mobil yang dilengkapi perangkat pengaman tersebut. Penerapan peraturan ini dapat tidak memberikan izin produksi kepada perusahaan otomotif yang tidak memenuhi persyaratan. Sejak saat itu, semua perusahaan otomotif di Amerika Serikat telah memproduksi mobil yang dilengkapi dengan sabuk pengaman atau yang disebut safety belt. Semua negara mengikuti aturan penggunaan sabuk pengaman. Melalui aturan ini, diharapkan korban jiwa akibat kecelakaan atau lemparan tubuh pada kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi.

Sejak ditemukannya alat berupa sabuk pengaman tersebut, maka mulai tahun 1946, Amerika menerapkan aturan pemakaian sabuk pengaman bagi pengemudi mobil. Peraturan ini juga ditetapkan pada perusahaan otomotif untuk menciptakan mobil yang dilengkapi dengan alat pengaman tersebut. Peraturan tersebut diterapkan dengan risiko tidak dikeluarkannya izin produksi bagi perusahaan mobil yang tidak mematuhinya. Sejak saat itu, seluruh perusahaan  mobil di Amerika Serikat memproduksi mobil yang dilengkapi dengan sabuk pengaman atau biasa disebut safety belt. Penerapan aturan pemakaian safety belt kemudian diikuti oleh seluruh negara. Dengan adanya aturan ini diharapkan kasus kematian yang disebabkan oleh benturan atau tubuh terlempar saat terjadi kecelakaan mobil bisa dikurangi.


FUNGSI SABUK PENGAMAN (SAFETY BELT)

Sabuk pengaman atau safety belt adalah alat yang digunakan untuk menahan penumpang agar tidak terjatuh atau terlempar dari tempat duduknya, saat mobil mengalami kecelakaan, tabrakan, maupun pengereman mendadak. Bentuk dari safety belt sendiri berupa sabuk yang dirancang menjadi satu dengan tempat duduk penumpang mobil. Alat ini biasanya dilengkapi dengan pengait yang bisa dibuka dan dipasang untuk memudahkan pemakaian. Pemakaian dari alat ini adalah dengan cara mengikat penumpang yang duduk pada kursi tersebut. Bahan sabuk biasanya bersifat elastis untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang yang memakainya. 

Fungsi utama alat ini pada dasarnya adalah untuk menahan penumpang pada tempat duduknya jika terjadi kecelakaan mobil. Namun sebenarnya, sabuk pengaman memiliki fungsi lain yaitu untuk melindungi bagian terpenting tubuh saat mobil tiba-tiba berhenti, biasanya tubuh terdorong ke depan. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan bagian penting tubuh berbenturan dengan benda di depannya. Misalnya, kepala atau wajah yang mungkin akan membentur benda di depannya seperti kemudi dan kaca. Kepala itu sendiri merupakan bagian penting dari tubuh yang jika kepala menerima benturan yang cukup besar, pasti dapat mengganggu kerja sistem saraf yang berkibat fatal dan kematian.

Selain melindungi kepala, alat ini juga bisa melindungi bagian depan tubuh seperti dada, dari benturan. Bagian depan tubuh juga rawan terhadap benturan. Hal ini karena di dalamnya terdapat organ penting seperti jantung. Benturan keras di bagian tersebut juga berisiko menyebabkan kematian. 

Fungsi lain dari sabuk pengaman adalah memberikan kenyamanan bagi penumpang. Dengan menggunakan sabuk pengaman, penumpang dapat duduk dengan nyaman dan tenang, tidak hanya dalam keadaan darurat, namun dalam keadaan normal hal ini membuat penumpang merasa aman tanpa perlu khawatir terjatuh, seperti saat mengantuk. Ini karena sabuk pengaman akan menahan tubuh tetap berada di tempat duduk. 


JENIS-JENIS SABUK PENGAMAN (SAFETY BELT)

Sejak ditemukan, sudah banyak jenis sabuk pengaman mobil yang ada. Bentuk alat terus berubah sesuai kebutuhan. Umumnya untuk tipe mobil yang berbeda, bentuk sabuk pengamannya juga berbeda. 

Ada beberapa jenis sabuk pengaman.  Semua jenis safety belt mempunyai fungsi yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis mobil yang dipakai. Nah, untuk daftar jenisnya sendiri adalah sebagai berikut. 

1. Satu Titik Pangkuan 

Bentuk dari sabuk pengaman jenis satu titik ini adalah bentuk yang paling sederhana karena jenis ini hanya terdiri dari satu buah sabuk saja. Cara pemakaian jenis ini juga cukup mudah, hanya dengan cara menyilangkan di atas pangkuan penumpang. Penggunaan jenis sabuk ini dipakai pada jenis mobil-mobil tua. Biasanya sabuk satu titik ini juga digunakan pada kursi penumpang bagian tengah dan bagian belakang. 

2. Dua Titik 

Bentuk dari sabuk pengaman jenis ini terdiri dari dua buah sabuk dengan sistem penahan menggunakan dua titik, yaitu pada bagian dada (bahu) dan pada bagian perut. Penggunaan sabuk ini digunakan dengan cara menyilang atau biasa disebut sabuk diagonal. 

3. Sash 

Bentuk dari jenis sabuk pengaman ini digunakan dengan cara melintang melewati bahu. Penggunaan sabuk ini dapat disesuaikan. Kelemahan dari sabuk jenis ini adalah mudah sekali untuk terlepas. 

4. Tiga titik 

Bentuk dari sabuk pengaman jenis ini merupakan perpaduan antara sabuk pangkuan dan sash. Jenis sabuk ini membentuk satu jaringan yang berkesinambungan, dan menyebarkan energi dari tubuh yang bergerak saat terjadi benturan atau kecelakaan. Sabuk pengaman jenis ini melindungi bagian dada, bahu, dan selangkangan. 

5. Otomatis 

Bentuk dari sabuk pengaman apapun yang secara otomatis terpasang. Ada pula sabuk pangkuan yang harus dikenakan. Penggunaan sabuk jenis ini biasanya pada mobil-mobil mewah yang lebih tua seperti Ford dari awal tahun 1990-an.

6. Pangkuan dan Sash 

Bentuk dari sabuk pengaman ini merupakan perpaduan antara sabuk jenis pangkuan dan sash. Jenis sabuk ini terdiri dari dua bagian yang terpisah. Penggunaan sabuk jenis ini biasanya di kursi penumpang bagian belakang. 

Jenis ini banyak digunakan pada tahun 1960-an dan 1970-an


Meskipun terdapat berbagai jenis, tetapi intinya semua jenis sabuk pengaman mobil mempunyai fungsi yang sama. Karena kegunaan alat ini sangat penting, maka disarankan bagi pengemudi dan penumpang mobil untuk mematuhi peraturan dengan memakai alat pengaman tersebut. Demikian pembahasan kali ini mengenai sejarah, fungsi, dan jenis dari sabyk pengaman pada mobil. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Salam teknika!

0 Response to "Safety Belt (Sabuk Pengaman) : Fungsi dan Jenis - Jenis Sabuk Pengaman pada Mobil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel