-->

iklan bawah header

Cara Perawatan dan Pengecekan Kerja Mesin Bensin Secara Berkala agar Kerja Mesin Optimal

Mengatasi Masalah atau Kerusakan Kendaraan Bensin

Perawatan kendaraan - Sebagian besar kerusakan mobil disebabkan oleh kelalaian pengguna dalam perawatan mobil itu sendiri karena kesibukan atau kurangnya pengetahuan tentang mobil yang digunakan dalam hal perawatan tersebut. Oleh karena itu, pemilik mobil perlu melakukan perawatan dengan mendeteksi adanya kerusakan pada mobilnya secara berkala.

Kebanyakan pengguna roda empat tidak tahu bagaimana cara merawat mobil dan membuatnya awet digunakan tanpa kendala. Troubleshooting pada kendaraan biasanya terdapat masalah yaitu susahnya mesin hidup starter atau mesin tidak mau hidup. Maka penting seorang pengguna mengetahui perawatan apa saja yang perlu dilakukan dan terapkan pada kendaraan. 


Pada kali ini, kita akan membahas masalah atau kerusakan mobil yang umum terjadi. Untuk mengetahui alasannya dan menentukan jalan keluar atau cara mengatasinya, semua bagian mobil harus dilakukan pengecekan sebagai berikut:


PENGECEKAN PADA KENDARAAN BENSIN

1. Memeriksa dan membersihkan busi.

Busi merupakan komponen pengapian dan berperan sebagai percikan api untuk membakar campuran bensin, udara dan di ruang bakar.

a. Periksa apakah busi dalam keadaan kering atau basah. 

b. Apakah busi terdapat endapan, ada endapan berwarna keputih-putihan melekat pada sekitar elektroda. 

c. Periksa isolator. Jika retak, karena perubahan suhu yang mendadak, periksa kutub- kutub elektroda busi. 

d. Elektroda telah usang karena korosi dan oksidasi.

Setelah digunakan untuk jangka waktu tertentu, kerak karbon akan berkembang, karena busi terkena gas sisa pembakaran. Gunakan sikat kawat untuk membersihkan endapan karbon pada elektroda busi dan seka sampai bersih. Jika tidak ada sikat kawat, anda bisa menggunakan amplas. 

Setelah membersihkan busi kita hanya perlu mengatur celah busi, karena saat elektroda melentik maka celah busi akan bertambah. Kita harus menggunakan alat yang dinamakan feeler gauge yang bisa disesuaikan dengan ketebalan busi sesuai spesifikasinya. 


2. Memeriksa kabel busi

Periksa kabel busi karena kabel busi bisa putus, rusak atau bocor. Periksa juga tahanan kabel busi. Nilai tahanan : 18k ohm  dengan penguji multimeter.


3. Memeriksa elemen penyaring udara (filter udara)

Fungsi filter udara adalah menahan debu atau filter debu di udara bebas, dan memberikan udara bersih pada mesin untuk pembakaran. Elemen pembersih udara yang kotor akan membuat mesin sulit dihidupkan (starter). Tenaga mesin yang berkurang dan bahan bakar boros pada akhirnya akan memperpendek umur mesin. 

Membersihkan saringan udara biasanya dapat dilakukan dengan cara meniupkan udara bertekanan dari dalam saringan. Sebagian besar filter udara dapat dibersihkan. Jika filter udara akan robek atau rusak maka filter udara harus diganti.


4. Memeriksa dan membersihkan tutup distributor

Periksa tutup distributor pada waktu tertentu untuk memeriksa apakah tutupnya rusak atau berkarat. Jika demikian, lebih baik mengganti penutup distributor. Jika lubang kabel kotor, bersihkan saja dengan obeng hingga kotoran pada elektroda menghilang. Jangan lupa perhatikan pegas tengah dari distributornya. Jika pegas lemah, arus tidak dapat mengalir dengan benar dari koil penyalaan ke distributor. Pegas yang lemah harus diganti dengan pegas baru.


5. Memeriksa dan membersihkan rotor

Rotor distributor mendistribusikan arus tegangan tinggi dari distributor ke setiap kabel busi. Karena selalu berputar terus menerus, dapat menyebabkan retak, luka bakar, kotoran dan karat. Retak pada rotor sangat berbahaya karena distributor mengalami kebocoran arus. Jika ini terjadi, yang terbaik adalah menggantinya dengan rotor ditributor baru. 

Jika hanya terbakar, atau kotor atau berkarat, maka pembersihan saja sudah cukup. Sangat mudah untuk membersihkan rotor, gunakan amplas untuk membersihkan kotoran dan dapat digunakan kembali setelah dibersihkan.


6. Memeriksa dan menyetel platina

Platina merupakan komponen distributor pada sistem pengapian yang berfungsi untuk memutus arus yang mengalir melalui kumparan primer kumparan pengapian melalui induksi elektromagnetik (induksi elektonmagnetik), sehingga menghasilkan arus tegangan tinggi pada kumparan sekunder.

Ujung platina akan rusak atau terbakar karena platina terkena arus tegangan tinggi dan bekerja dengan cepat. Jika ujung platina rusak, maka platina harus diganti dengan yang baru. Jika permukaannya kasar, gunakan kikir platina khusus di antara celah platina, lalu gosokkan beberapa kali hingga permukaannya menjadi halus kembali; jika ujungnya licin, gunakan kain bersih. Namun jika permukaannya sangat kasar, sebaiknya ganti dengan platina baru.

Cara menyetel platina dengan putar poros engkol hingga celah platina maksimum, lalu gunakan alat ukur (feeler gauge). Biasanya celah platina adalah 0,35 mm Lepaskan sekrup pelat bawah agar bisa disetel. Masukkan feeler gauge di antara celah platina kemudian kencangkan penyetel dengan obeng dan kencangkan sekrup pelat dasar, lalu periksa kembali celah platina.  Masukkan kertas putih dengan lebar 8-10 mm ke dalam celahnya, lalu bersihkan permukaan oli dengan menggerakkan kertas tersebut.


7. Memeriksa dan menyetel celah katup

Celah katup adalah toleransi antara ujung batang katup dengan rocker arm pada saat katup dalam keadaan tertutup. Celah katup hanya terdapat pada mesin yang menggunakan mekanisme OHV (overheadvalue atau katup di kepala). 

Celah klep harus diatur sesuai spesifikasi mesin yang bersangkutan Keuntungannya, dengan asumsi klep membuka dan menutup sesuai waktu yang dibutuhkan, efisiensi intake atau exhaust terbaik dapat dipertahankan. 

Manfaat lainnya memberikan ruangpemuaian katup maupun lengan dorong (rocker arm) menerima panas.. Umumnya, rentang jarak katup adalah 0,15 -0,76 mm, tergantung pada spesifikasi pabrikan. Jika jarak bebas katup terlalu ketat atau jarak bebas katup terlalu ketat, jarak bebas katup perlu disesuaikan. Cara mengatur jarak bebas katup dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Hidupkan mesin hingga temperatur kerja kemudian matikan. 
  • Luar pully poros engkol hingga torak selinder nomor 1 berada pada 0” TMA akhir langkah kompresi. 
  • Tepatkan tanda yang terdapat antara pully poros engkol dengan tutup rantai timing untuk meyakinkan tepat pada tanda tersebut. 
  • Buka tutup kepala selinder. 
  • Setel seluruh katup dengan posisi bebas atau menutup. 
  • longgarkan mur pengunci dan longgarkan sekrup penyetel.
  • Pilih alat ukurnya bilah ukur sesuai ketentuan pabrik dan sisipkan diantara batang katup dengan ujung rocker-arm. 
  • Putar sekrup penyetel hingga celah yang diinginkan tercapai yaitu apabila bilah ukur ditarik mudah, namun bila didorong akan terlipat.
  • Tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur pengikat.dan mesin 4 selinder setelah celah katup selinder: 1EX dan IN, 2IN, 3IN.

8. Memeriksa saat pengapian

Loncatan bunga api pada busi dapat diperiksa dengan timing light. Dengan mengarahkan timing light ke rotor elektromagnetik. Ada berbagai tanda penyetelan pada rotor magnet. Periksa bahwa simbol umum pengapian ditandai sebagai F. 

Hubungan antara aksi platina dan tanda pengapian F adalah ketika platina dihidupkan, huruf F pada garis rumah rotor harus benar. Hal ini dapat diamati dengan melonggarkan lubang pemantauan pada housing rotor magnetik. Pengapian mungkin terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika ini terjadi, dapat diperbaiki dengan menggerakan distributor.


9. Menyetel karburator

Karburator merupakan sistem bahan bakar dapat digunakan untuk mencampur bahan bakar dan udara dalam proporsi tertentu. Pencampuran bahan bakar dan udara yang digunakan dalam proses pembakaran memiliki pengaruh yang besar terhadap performa mesin, sehingga kita harus menyetel karburator dalam jangka waktu tertentu dan berhati-hati. Cara mengatur campuran udara dan bahan bakar karburator ke akselerasi tetap (idle speed).

  • Nyalakan mesin ke suhu operasi. 
  • Putar sekrup pelepas agar kecepatan mesin berkurang atau hampir menghilang, lalu putar kembali untuk menambah kecepatan. Dengan memperbaiki posisi sekrup, temukan posisi di mana mesin dapat berputar dengan cepat. 
  • Jika kecepatan idle terlalu rendah dan mesin mudah macet, putar kembali sekrup throttle perlahan, lalu coba cari posisi sekrup lagi agar mesin dapat berputar lebih cepat, lalu ulangi lagi untuk mencapai idle terbaik. 
  • Jika putaran bebas terlalu tinggi, putar sekrup throttle lagi secara perlahan untuk mengurangi putaran, lalu sesuaikan lagi untuk mendapatkan putaran bebas yang cepat. Ulangi lagi untuk mendapatkan putaran bebas terbaik. Disarankan untuk memutar sekrup ¼-½ setiap kali. 

Demikian pembahasan mengenai perawatan sistem pada kendaraan bensin. Semoga dapat bermanfaat dalam hal perawatan sistem kendaraan bensin. Salam Teknika!

0 Response to "Cara Perawatan dan Pengecekan Kerja Mesin Bensin Secara Berkala agar Kerja Mesin Optimal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel