Throttle Sensor Pada Mobil: Fungsi, Cara Kerja, Gejala Rusak, dan Cara Perawatannya
Throttle sensor merupakan salah satu komponen penting dalam sistem injeksi modern. Meskipun bentuknya kecil, perannya sangat besar dalam menentukan respons akselerasi, konsumsi bahan bakar, hingga kenyamanan berkendara. Banyak pengemudi awam belum memahami bagaimana throttle sensor bekerja dan apa dampaknya jika komponen ini bermasalah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai throttle sensor: fungsi, jenis, cara kerja, ciri-ciri kerusakan, cara pengecekan, hingga tips perawatan yang mudah dilakukan.
Apa Itu Throttle Sensor?
Throttle sensor, atau lebih dikenal sebagai Throttle Position Sensor (TPS), adalah komponen elektronik yang bertugas untuk mendeteksi posisi bukaan katup throttle. Sensor ini memberikan informasi kepada Engine Control Unit (ECU) agar sistem injeksi dapat menyesuaikan jumlah bahan bakar dan udara yang masuk.
Secara sederhana, throttle sensor adalah “mata” ECU untuk membaca seberapa besar pedal gas ditekan oleh pengemudi.
Fungsi utama throttle sensor:
- Mengontrol suplai bahan bakar berdasarkan bukaan throttle.
- Menentukan timing pengapian.
- Mengatur idle speed.
- Memastikan akselerasi halus.
- Meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
- Menurunkan emisi gas buang.
Jenis-Jenis Throttle Sensor
Throttle sensor pada mobil modern memiliki beberapa jenis yang berbeda. Masing-masing memiliki karakteristik dan cara kerja tertentu.
1. TPS Tipe Potensiometer
Jenis ini paling umum digunakan pada mobil-mobil injeksi generasi awal hingga menengah.
Ciri-ciri TPS potensiometer:
- Menggunakan resistansi variabel.
- Memiliki tiga terminal: 5V, ground, dan sinyal.
- Harganya relatif murah.
- Lebih cepat aus karena bagian dalamnya bergesekan.
2. TPS Tipe Hall Effect
Jenis ini lebih modern dan banyak dipakai pada kendaraan terbaru.
Keunggulan tipe Hall Effect:
- Tidak ada gesekan mekanis.
- Lebih presisi dan tahan lama.
- Lebih minim kesalahan pembacaan.
3. Throttle Sensor Terintegrasi di Throttle Body
Pada sistem Electronic Throttle Control (ETC), throttle sensor sudah menjadi satu paket dengan motor penggerak throttle body.
Kelebihannya:
- Respon lebih cepat.
- Dikendalikan penuh oleh ECU.
- Lebih efisien dalam pengaturan emisi.
Fungsi Throttle Sensor Pada Mobil
Throttle sensor memiliki peran penting dalam berbagai aspek performa mesin. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mengatur Campuran Udara dan Bahan Bakar
ECU membaca sinyal bukaan throttle dari TPS, kemudian menentukan:
- Berapa banyak bensin yang harus disemprotkan injektor.
- Berapa banyak udara yang perlu masuk ke intake.
- Semakin besar bukaan throttle, semakin banyak bahan bakar dan udara yang masuk.
2. Menjaga Idle Tetap Stabil
TPS membantu ECU mengetahui apakah mesin sedang:
- Idle (pedal gas tidak ditekan).
- Akselerasi ringan.
- Deselerasi.
3. Mengatur Akselerasi
Pada saat pengemudi menginjak pedal gas, TPS memberikan sinyal perubahan sudut throttle secara cepat ke ECU. Ini membuat akselerasi terasa:
- Halus
- Responsif
- Tidak tersendat
4. Mengoptimalkan Konsumsi Bahan Bakar
Jika throttle sensor bekerja akurat, pembakaran menjadi lebih efisien, membuat konsumsi BBM lebih hemat.
5. Mengurangi Emisi Gas Buang
TPS bekerja sama dengan sensor lain seperti:
- O2 sensor
- MAP sensor
- MAF sensor
Kerja sensor yang harmonis membuat pembakaran lebih sempurna dan emisi lebih rendah.
Cara Kerja Throttle Sensor
Throttle sensor bekerja dengan mengubah posisi mekanis throttle menjadi sinyal listrik. Sinyal ini berupa tegangan yang berubah-ubah sesuai bukaan throttle.
Cara kerja TPS secara umum:
1. Pengemudi menekan pedal gas.
2. Throttle valve membuka.
3. Throttle sensor membaca sudut bukaan.
4. Sensor mengubah posisi mekanik menjadi sinyal voltase (0,5V – 4,5V).
ECU membaca voltase tersebut dan menyesuaikan:
- injektor
- ignition timing
- idle control valve
5. Mesin merespons sesuai input dari TPS.
Gejala Throttle Sensor Rusak
Throttle sensor yang bermasalah bisa menimbulkan berbagai gangguan pada performa mobil. Semakin cepat gejala dikenali, semakin mudah perbaikan dilakukan.
1. Idle Tidak Stabil
Putaran mesin naik turun tanpa sebab, terutama ketika AC menyala atau mobil berhenti di lampu merah.
2. Akselerasi Lemot
Saat pedal gas diinjak, mesin terasa tidak bertenaga, seperti tidak merespons dengan baik.
3. Mesin Brebet
Pembakaran tidak sempurna menyebabkan mesin bergetar dan tersendat.
4. Konsumsi BBM Boros
TPS salah mengirim sinyal sehingga ECU menyuplai bahan bakar berlebih.
5. Lampu Check Engine Menyala
ECU akan mendeteksi error pada TPS seperti:
- P0120
- P0121
- P0122
- P0123
- P0124
6. Mesin Sulit Di-starter
Bukaan throttle tidak terbaca sehingga injeksi bahan bakar tidak optimal saat start.
7. RPM Tidak Sesuai Pedal Gas
Pedal gas diinjak ringan tetapi RPM melonjak, atau sebaliknya.
Penyebab Throttle Sensor Rusak
Ada beberapa faktor yang bisa membuat throttle sensor cepat rusak.
1. Umur Pakai
Komponen elektronik memiliki usia terbatas, terutama tipe potensiometer yang mudah aus.
2. Kotoran di Throttle Body
Debu dan oli dari PCV dapat menumpuk dan mengganggu pembacaan sensor.
3. Kabel Putus atau Korslet
Gangguan pada wiring menyebabkan sinyal dari TPS tidak stabil.
4. Tegangan ECU Bermasalah
Alternator tidak stabil bisa berdampak pada sensor-sensor mesin.
5. Salah Setel atau Salah Kalibrasi
Pada beberapa mobil, TPS perlu dikalibrasi ulang setelah dibuka.
Cara Mengecek Throttle Sensor
Pengecekan TPS bisa dilakukan dengan alat sederhana maupun menggunakan scanner.
1. Menggunakan Multimeter
Metode ini digunakan pada TPS tipe potensiometer.
Langkah-langkah:
- Pastikan kunci kontak ON.
- Ukur tegangan pada terminal sinyal.
Normalnya:
- Idle: 0,5V – 0,7V
- Full throttle: 4,0V – 4,5V
Jika voltase naik-turun tiba-tiba, TPS rusak.
2. Menggunakan Scanner OBD2
- Lebih akurat dan cepat.
- Yang perlu dicek:
- Sudut throttle (%)
- Konsistensi perubahan sudut
- Kode error (DTC)
3. Pemeriksaan Fisik
Periksa:
- Soket kendor
- Karat pada terminal
- Kabel putus
Cara Merawat Throttle Sensor Agar Awet
Throttle sensor bisa bertahan lama jika dirawat dengan baik. Berikut beberapa tips yang mudah dilakukan.
1. Bersihkan Throttle Body Secara Berkala
Setiap 10.000–20.000 km, throttle body perlu dibersihkan untuk menghindari tumpukan karbon dan debu.
2. Periksa Tegangan Aki dan Alternator
Pastikan sistem listrik stabil agar sensor tidak cepat rusak.
3. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas
BBM yang lebih bersih membuat pembakaran lebih optimal dan mengurangi kotoran pada intake.
4. Hindari Menekan Pedal Gas Secara Kasar
Perubahan ekstrem pada throttle dapat memperpendek umur sensor.
5. Lakukan Kalibrasi Setelah Membersihkan Throttle Body
Beberapa mobil membutuhkan idle relearn atau throttle learning setelah throttle body dibongkar.
Apakah Throttle Sensor Bisa Dibersihkan atau Harus Diganti?
Tidak semua throttle sensor bisa dibersihkan. TPS tipe potensiometer biasanya tidak dapat dibersihkan karena bagian dalamnya sensitif.
Kapan throttle sensor harus diganti?
- Tegangan tidak stabil saat diuji.
- Idle tidak normal setelah pembersihan.
- Muncul DTC secara berulang.
- Mobil sering brebet pada putaran rendah.
Harga throttle sensor
Perkiraan harga TPS mobil di Indonesia:
- Mobil Jepang: Rp 300.000 – Rp 1.200.000
- Mobil Eropa: Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
Apakah Mobil Aman Dikendarai Jika TPS Rusak?
Sebenarnya mobil masih bisa berjalan, tetapi tidak disarankan. Risiko yang muncul:
- Akselerasi tersendat ketika menyalip.
- Konsumsi BBM sangat boros.
- Mesin bisa mati mendadak.
- Emisi tinggi dan bisa gagal uji KIR.
Jika gejala muncul, segera lakukan pemeriksaan.
Perbedaan Throttle Sensor dan MAF/MAP Sensor
Banyak pemilik mobil sering bingung antara TPS, MAF, dan MAP. Ketiganya berbeda fungsi meskipun saling berhubungan.
1. Throttle Position Sensor (TPS)
Mengukur posisi bukaan throttle.
2. MAF (Mass Air Flow) Sensor
Mengukur jumlah udara yang masuk ke intake.
3. MAP (Manifold Air Pressure) Sensor
Mengukur tekanan udara di intake manifold.
TPS mengatur niat pengemudi (pedal gas), sedangkan MAF/MAP mengatur jumlah udara yang masuk.
Demikian pembahasan kali ini mengenai throttle sensor pada mobil. Throttle sensor adalah komponen penting dalam sistem injeksi modern. Sensor ini bertugas membaca bukaan throttle dan mengirimkan sinyal ke ECU untuk mengatur suplai bahan bakar, timing pengapian, serta idle mesin. Kerusakan pada TPS dapat menyebabkan mobil brebet, boros, akselerasi lemot, hingga idle tidak stabil.
Dengan perawatan yang tepat seperti pembersihan throttle body, pengecekan tegangan aki, dan penggunaan BBM berkualitas, throttle sensor dapat bertahan lama dan menjaga performa mobil tetap optimal.
Salam Teknika!

0 Response to "Throttle Sensor Pada Mobil: Fungsi, Cara Kerja, Gejala Rusak, dan Cara Perawatannya"
Post a Comment