-->

iklan bawah header

Begini Cara Mendeteksi Transmisi CVT Mobil Bekas Rusak Saat Membeli Mobil

CVT (Continuously Variable Transmission) adalah jenis transmisi otomatis yang dalam kerjanya mengubah rasio gigi secara kontinu, tanpa adanya perpindahan gigi yang terasa seperti pada transmisi otomatis konvensional. Perubahan rasio gigi  pada CVT dilakukan dengan cara mengubah posisi pita baja dan pulley dalam transmisi, sehingga dapat menghasilkan percepatan yang lebih halus dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. 

Pada transmisi CVT memiliki beberapa keunggulan, seperti menghasilkan akselerasi yang halus dan responsif, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar karena dapat mempertahankan putaran mesin pada tingkat optimal dalam berbagai kondisi berkendara. 

Oleh karena itu, transmisi CVT semakin banyak digunakan pada mobil saat ini. Namun, CVT juga memerlukan perawatan yang khusus untuk menjaga kinerjanya, seperti mengganti oli secara teratur dan menghindari gaya mengemudi yang kasar. Berikut ini pembahasan mengenai pembahasan kali ini mengenai cara mendeteksi transmisi CVT rusak dan bermasalah. 


PRINSIP  KERJA  CVT (CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION) MOBIL

Sebelum membahas mengenai cara merawat CVT, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai cara kerja dari CVT. Cara kerja CVT (Continuously Variable Transmission) pada mobil berbeda dengan transmisi otomatis konvensional yang memiliki gigi tetap. Pada CVT, rasio gigi dapat diubah secara kontinu sesuai dengan kecepatan kendaraan dan kebutuhan dari mesin. 

Berikut merupakan tahapan kerja CVT pada mobil: 

1. Variator 

Transmisi CVT memiliki dua buah variator, yaitu variator input dan variator output. Variator input berfungsi menangkap putaran mesin, sedangkan variator output berfungsi meneruskan tenaga ke roda. 

2. Pita baja dan pulley 

Di antara kedua variator, terdapat pita baja dan pulley. Pita baja ini dipasangkan pada variator input dan variator output, sedangkan pulley dipasangkan pada variator output. Pita baja dapat mengalami pergeseran pada posisi variator input, sedangkan pulley dapat berubah ukuran diameter pada variator output. 

3. Penyesuaian rasio gigi 

Pada saat akselerasi, maka putaran mesin akan meningkat dan pita baja akan bergerak ke posisi lebih tinggi pada variator input, sehingga pulley pada variator output akan mengecil ukurannya menyesuaikan rasio gigi yang dibutuhkan. Namun sebaliknya, saat perlambatan maka putaran mesin akan menurun dan pita baja akan bergerak ke posisi lebih rendah pada variator input, sehingga pulley pada variator output akan membesar ukurannya untuk menyesuaikan rasio gigi yang dibutuhkan. 

Dengan cara ini, CVT dapat menghasilkan percepatan yang lebih halus dan responsif, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar karena dapat mempertahankan putaran mesin pada tingkat optimal dalam berbagai kondisi berkenda


CARA MENDETEKSI KERUSAKAN CVT (CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION) MOBIL

Beberapa tanda bahwa CVT (Continuously Variable Transmission) pada mobil bermasalah antara lain:

1. Timbul bunyi aneh 

Apabila terdengar bunyi aneh seperti gemeretak atau bergumam saat mobil sedang berjalan, hal itu dapat menjadi tanda bahwa CVT bermasalah. Timbulnya bunyi tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan pada pita baja, pulley atau bantalan dalam transmisi. 

2. Getaran atau guncangan 

Apabila mobil terasa bergetar atau terjadi guncangan saat berjalan, maka hal tersebut dapat juga menjadi tanda CVT yang bermasalah. Timbulnya getaran atau guncangan tersebut dapat karena disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam transmisi atau keausan pada komponen transmisi. 

3. Performa mobil menurun 

Apabila performa mobil menurun seperti akselerasi dan kecepatan maksimum menurun secara drastis, maka hal itu dapat menjadi tanda bahwa CVT bermasalah karena mungkin disebabkan oleh keausan pada komponen transmisi atau masalah pada sistem elektronik yang mengontrol transmisi. 

4. Tidak responsif saat akselerasi 

Jika mobil terasa lambat merespons saat pedal gas ditekan, hal itu juga dapat menjadi tanda CVT bermasalah. Hal ini mungkin disebabkan oleh keausan pada komponen transmisi atau masalah pada sistem elektronik yang mengontrol transmisi. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk diperiksa dan diperbaiki. Penting untuk memperbaiki masalah CVT secepat mungkin untuk mencegah kerusakan yang lebih serius dan mahal di masa depan

5. Akibat puli lemah

Kondisi dari puli yang sudah lemah akan membuat laju mobil akan menjadi tersendat. Sebagai contoh mobil baru melaju 40 km/jam namun putaran mesin meraung (melewati 3.000 rpm) padahal kondisi mobil tidak menanjak. Hal itu dapat menjadi indikator bahwa transmisi CVT mengalami kerusakan, bisa jadi belt (sabuk) baja dan puli sudah aus atau hal lainnya. 

6. Proses memindah tuas transmisi bermasalah

Kerusakan transmisi CVT dapat juga diketahui saat memindahkan tuas transmisi. Terdapat kasus 'rpm loncat' jadi saat mobil melaju konstan di kecepatan tertentu, indikator rpm naik turun dengan diiringi dengan suara mesin mobil yang menjadi tidak rata. 

Gejala rusaknya transmisi CVT juga dapat dirasakan saat Anda memindahkan shifter, misal dari D ke R atau D ke L biasanya ada hentakan keras seolah mobil ditabrak dari belakang


Apabila sudah merasakan gejala-gejala tersebut saat melakukan pengetesan, maka ada baiknya mengurungkan niat untuk memeli mobil bekas yang diincar.


Demikian pembahasan kali ini mengenai cara mendeteksi transmisi CVT rusak dan bermasalah. Semoga dapat bermanfaat.

Salam Teknika!

0 Response to "Begini Cara Mendeteksi Transmisi CVT Mobil Bekas Rusak Saat Membeli Mobil "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel