-->

iklan bawah header

Power Steering Berat : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Power steering -  Fungsi utama dari power steering pada mobil adalah supaya dalam mengemudi mobil, pengemudi bisa lebih ringan memutar setir dan menggerakkan roda saat berbelok. Jika saat memutar setir dirasa mulai terasa berat, hal ini menandakan ada beberapa komponen yang bermasalah. Sehingga perlu adanya perawatan dan pengecekan secara rutin pada sistem kemudi. Berikut ini kita akan membahas mengenai penyebab dari power steering yang berat dan cara mengatasinya. 


Perbedaan power steering HPS dan EPS 

Sebelumnya pada power steering sendiri ada dua jenis yang banyak digunakan yakni Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electric Power Steering (EPS). Power steering HPS boleh dibilang sebagai sistem konvensional, sedangkan power steering  EPS biasa disematkan pada model-model mobil terbaru saat ini. 

Untuk perbedaan utama dari kedua jenis power steering ini adalah pada sistem pengoperasiannya. Power steering EPS menggunakan motor listrik pada sistem pengoperasiannya. Sedangkan power steering HPS bekerja melalui pompa hidrolik yang memanfaatkan tenaga putaran dari mesin. 

Pada pwer steering EPS memiliki kelebihan perawatan yang less maintenance dan tidak membebani kerja dari mesin, sehingga lebih efisiensi bahan bakar. Jenis power steering HPS membutuhkan perawatan yang harus rutin. Setiap 40.000 km sekali penggantian oli, dan pompa power steering juga menambah beban kerja mesin sehingga mempengaruhi efisiensi bahan bakar.


PENYEBAB POWER STEERING BERAT

Power steering yang bekerja dengan menggunakan cairan untuk menciptakan tekanan memperingan pengoperasian roda untuk berubah arah. Berikut ini merupakan beberapa penyebab dari power steering yang berat:

1. Rack steer auas / rusak 

Dengan rentan penggunaan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rack steer rusak atau aus apabila salah dalam perawatan. Pada saat mobil susah diarahkan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa terjadi kerusakan pada bagian rak kemudi. Untuk mengatasi kondisi demikian dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang aus atau rusak tersebut. Sehingga perlu mengunjungi bengkel resmi agar mendapatkan perawatan maksimal.


2. Seal di bagian rak pinion rusak atau getas

Seal memiliki fungsi yang begitu penting dalam menunjang kinerja pada power steering. Kerusakan yang tidak jarang pada seal tersebut bisa bergeser keluar dari tempat seharusnya. Posisi seal harus berada di rak pinion dengan tepat. Apabila seal tersebut tidak berada di posisi yang semestinya, akan mengakibatkan oli atau minyak power steering mengalami kebocoran yang akan membuat tekanan oli pada power steering menjadi tidak begitu kuat, akibatnya power steering akan terasa berat. 

Cara mengatasi kondisi yang demikian itu adalah dengan membenarkan posisi seal di rak pinion dengan tepat. Seal semakin lama juga akan mengalami getas efek digunakan secara terus menerus yang akan membuat kinerjanya akan berkurang. Oleh karena itu, cek kondisi seal tersebut secara rutin agar ketika mulai getas bisa segera diganti.


3. Baut di bagian rak pinion terlalu kencang 

Penyebab lain yang dapat menyebabkan power steering terasa lebih berat adalah baut di bagian rak pinion terlalu kencang. Jika mengalami kondisi yang demikian tersebut, maka sebaiknya segera lakukan penyetelan ulang pada baut penyetel dengan pas dan tidak terlalu kencang atau juga tidak terlalu longgar. Saat penyetelan cek power steering sampai berat kembali normal.


4. Cairan power steering yang kurang 

Minyak power steering berguna memberikan tekanan terhadap piston dalam rack dan pinion. Apabila cairan tersebut kurang, maka tekanan yang diberikan pada piston juga kurang. Pada power steering HPS, bocornya minyak power steering sering menjadi penyebab yang membuat power steering rusak sehingga menjadi berat. Letak dari minyak power steering di sekitar silinder reservoir, dekat salah satu ujung power steering belt. Disarankan bagi pemilik untuk mempertahankan cairan pada tingkat (level) yang tepat. Kondisi cairan power steering umumnya berwarna merah tua, jika warna cairan berubah menjadi gelap maka segera lakukan penggantian. Sementara pada power steering EPS dapat dibilang lebih less maintenance dalam perawatan.


5. Kurang Maksimalnya Tekanan Pompa 

Tekanan dari pompa tidak maksimal dikarenakan telah mengalami keausan sehingga mengakibatkan rembesan atau kebocoran pada power steering. Cara mengatasi dengan melakukan melakukan penggantian pada selang oli apabila bocor pada perselangan. Selang yang telah lama digunakan, secara perlahan pasti akan mengalami keausan. Sehingga lakukan pengecekan kondisi selang power steering secara berkala. 

Selain karena terjadi kebocoran pada selang oli, tekanan pompa yang tidak maksimal juga dapat dikarenakan kerusakan pada pompa itu sendiri. Biasanya kerusakan yang dimaksud pada poros pompa mengalami aus. Akan tetapi, kerusakan pada pompa sebenarnya sulit diperbaiki. Sehingga disarankan untuk dilakukan penggantian yang baru.


6. Selang Power Steering Tertekuk 

Kondisi selang tertekuk juga menjadi penyebab power steering terasa berat. Dampak yang diakibatkan membuat sirkulasi oli akan tersumbat, sehingga menjadikan power steering menjadi berat. Jika selang yang tertekuk tersebut tidak segera ditangani segera, selain mengakibatkan sirkulasi oli tersumbat juga  membuat selang akan rusak kemudian oli menjadi bocor. Bahkan dampak terburuk lain adalah pompa bisa jebol. Untuk mengatasi power steering berat yang satu ini adalah dengan meluruskan posisi selang. 


7. Power steering belt rusak 

Memiliki fungsi yang sama seperti belt lainnya di mobil, yaitu meneruskan putaran dari mesin ke komponen. Umumnya belt ini terbuat dari karet dan cukup rentan. Apabila belt tersebut kendur, akan dapat menyebabkan power steering menjadi berat. 


8. Ball Joint Telah Aus 

Ball joint merupakan salah satu komponen pada mobil yang berfungsi mengikat bagian arm dengan steering cruckle. Ball joint juga dijadikan sebagai sumbu putaran roda saat mobil berbelok. Berbentuk bulat seperti bola dan bergerak bebas mengikuti kemana arah ban, umumnya akan mengalami keausan apabila telah lama digunakan. Efeknya, power steering akan terasa berat saat dioperasikan. Kondisi ball joint yang mengalami aus akan ditandai dengan kondisinya yang terlihat lebih kering sehingga perlu dilakukan penggantian ball joint dengan yang baru.


9. Tekanan Udara Ban Rendah 

Beratnya power steering juga bisa dapat disebabkan karena tekanan udara ban yang terlalu rendah. Tekanan udara juga menjadi pengaruh kemudi yang berat untuk dikendalikan. Ban merupakan komponen dalam mobil yang masih satu sistem dengan power steering. Jadi, komponen tersebut akan saling berhubungan satu sama lain.


Demikian pembahasan kali ini tentang masalah power steering yang berat. Semoga dapat bermanfaat.

Salam Teknika!



0 Response to "Power Steering Berat : Penyebab dan Cara Mengatasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel