-->

iklan bawah header

Mengenal Komponen Rem ABS (Anti-Lock Brake System) dan Fungsinya

Banyak pabrikan mobil di Indonesia kini semakin sadar akan adanya fitur keselamatan. Diantaranya, penggunaan rem ABS (anti-lock braking system) yang telah disematkan pada beberapa model yang dijual di Tanah Air. Pengereman ABS akan membuat pengemudi dan penumpang mobil lebih aman saat meluncur di jalan raya. Apalagi jika terjadi pengereman mendadak, pengereman ABS akan membuat mobil terasa lebih stabil.

Rem merupakan salah satu komponen utama dari setiap rem kendaraan karena memegang peranan penting dalam pengoperasiannya kendaraan. Secara umum, kendaraan memiliki tenaga yang cukup dalam berbagai kondisi atau situasi. Saat kendaraan dikurangi kecepatan maka kendaraan akan bertambah lebih cepat, sehingga diperlukan aksi pengereman untuk memperlambat kecepatan kendaraan agar pengemudi dapat mengontrol kendaraan dengan aman. 

Secara umum, fungsi pengereman adalah fungsi untuk memperlambat dan menghentikan  laju kendaraan tanpa memperhatikan akibat kecelakaan yang bisa jadi tiba-tiba pengemudi menginjak pedal rem. Pada saat bersamaan roda kendaraan tiba-tiba akan mengancing. 

Sistem pengereman ABS merupakan terobosan baru di bidang otomotif yang dapat digunakan untuk mencegah roda selip saat melakukan pengereman atau melintasi jalan basah, misalnya pada jalan bersalju dan licin, diperlukan pengereman yang maksimal, karena pada kondisi jalan seperti ini mudah sekali kehilangan kestabilan arah kendaraan. Oleh karena itu, kendaraan perlu dilengkapi sistem pengereman ABS agar pengemudi tidak perlu menginjak rem saat menghentikan kendaraan. 

Tujuan perbaikan sistem pengereman adalah agar hasil pengereman lebih stabil dan akurat melalui sistem ABS.


Pengertian Rem ABS (Anti-Lock Brake System)

Anti-Lock Brake System adalah sistem rem yang mempunyai kendali elektronik. Sistem ini menggunakan unit komputer aktuator yang mengontrol tekanan hidrolik ke semua kaliper rem cakram roda mobil. Pengereman ABS bekerja dengan memanipulasi tekanan hidrolik dari pedal rem untuk menyesuaikan kondisi roda. Singkatnya, ketika roda tergelincir terdeteksi, tekanan hidrolik akan dilepaskan untuk beberapa saat, dan ketika roda dilepaskan, tekanan hidrolik akan pulih kembali. Dengan cara ini, pengereman bisa dilanjutkan.

Dalam bekerja sistem rem ABS (Anti-Lock Brake System) terdapat beberapa komponen penting dalam sistem rem tersebut. Berikut komponen dari sistem ABS:


Komponen Rem ABS (Anti-Lock Brake System) 

1. Speed Sensor (Sensor Kecepatan)

Komponen ini merupakan sensor utama yang akan mendeteksi kecepatan setiap roda, dan pada beberapa kalangan di masyarakat biasanya sensor ini disebut dengan sensor kecepatan roda. Meski hanya berperan dalam memahami putaran roda, namun sensor ini sangat berguna untuk pengereman ABS. Selain itu, sensor kecepatan dapat mendeteksi apakah roda terkunci atau tergelincir. 

Sensor tersebut bekerja seperti sensor CKP, yang menggunakan roda gigi induksi elektromagnetik dengan kumparan induksi. Data sensor yang diperoleh sensor kecepatan akan dikirim ke modul kontrol ABS. Pemasangan sensor disesuaikan dengan jumlah roda.

2. Wheel Cylinder (Silinder Roda)

Peran silinder roda adalah mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis, sehingga mendorong bantalan rem untuk menjepit cakram rem. Cara kerjanya sama seperti master silinder yang menggunakan piston, namun piston akan terjepit oleh minyak rem, dan akibatnya piston akan meremas kampas rem.

3. Master Cylinder (Master Silinder )

Komponen ini berfungsi mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Silinder master memiliki bagian berupa piston yang dihubungkan ke pedal rem. Piston akan memampatkan fluida menurut hukum Pascal.

4. ABS Hydraulic Control Valve (Katup Kontrol  Hidraulik ABS)

Katup ABS merupakan lubang pengatur minyak rem dari master silinder ke silinder roda. Pada sistem pengereman non ABS, minyak rem dari master silinder langsung masuk ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup ini digunakan untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder.

Katup ABS setidaknya memiliki tiga posisi, yaitu: 

  • Pada posisi 1, klep akan terbuka sehingga tekanan hidrolik minyak rem dari master cylinder terus bekerja pada silinder roda. 
  • Pada posisi 2, katup akan menutup untuk mencegah aliran minyak rem, hal ini untuk mencegah tekanan hidrolik yang berlebihan saat pengemudi menginjak pedal rem sekeras mungkin. Dengan kata lain, pada posisi kedua ini, tekanan hidrolik sebelum katup ABS mungkin lebih besar daripada tekanan hidrolik setelah katup ABS. 
  • Pada posisi 3, sebagian katup akan mengurangi tekanan hidraulik pada silinder roda agar sesuai dengan beban pengereman dan mencegah roda terkunci.
Untuk kendaraan yang tidak menggunakan sistem ABS, sirkulasi minyak rem dari knalpot utama akan diarahkan ke roda atau silinder rem. Banyaknya klep pada sebuah kendaraan akan disesuaikan dengan jumlah rodanya, karena mobil itu sendiri memiliki empat klep untuk tiap rodanya.

5. ABS Pump (Pompa ABS)

Pompa ABS memiliki fungsi mengembalikan tekanan hidrolik ke silinder roda setelah tekanan hidrolik turun akibat terbukanya katup ABS. Inilah yang menjadi alasan mengapa sistem rem bisa tetap bekerja meski katup ABS bekerja dengan cara mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda. 

Mekanismenya, saat roda dikunci, tekanan hidrolik pada roda akan berkurang hingga roda berputar kembali. Setelah roda berhasil diputar, pompa ABS akan segera mengembalikan tekanan hidrolik. Begitulah mekanisme ini bekerja, namun kami tidak merasakan siklus tindakannya, karena siklus tersebut bisa bertahan hingga 5 kali dalam satu detik.

6. ABS Control Module (Modul Kontrol ABS) 

Modul kontrol ABS merupakan bagian integral dari unit pemrosesan dan dapat digunakan untuk mengontrol waktu dan panjang interval pembukaan dan penutupan katup. Selain itu, komponen ini juga mengontrol saat pompa ABS bekerja. 

Metode kerja modul kontrol ABS adalah memperoleh informasi dari sensor, kemudian menganalisanya, dan kemudian mengirimkan hasilnya ke aktuator dalam bentuk perintah untuk diteruskan ke pompa ABS dan katup ABS.

7. Hydraulic Brake Channels (Saluran Hidrolik Rem)

Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder ke silinder roda. Jika dilihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih rumit, karena mulai dari katup ABS terdapat empat saluran yang menuju ke setiap roda. 

Bahan untuk membuat hydraulic brake channels berasal dari logam atau baja yang tahan terhadap panas, gesekan dan tekanan tinggi.


Demikian pembahasan mengenai komponen dari sistem rem ABS/ Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai sistem rem ABS.

Salam Teknika!

 

1 Response to "Mengenal Komponen Rem ABS (Anti-Lock Brake System) dan Fungsinya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel